Sebelumnya saya meminta maaf kepada teman lama saya yang kebetulan kami tidak sengaja bertemu. Dia adalah salah satu sahabat saya ketika saya masih berstatus SMA. Pada kesempatan yang istimewa tersebut teman saya berkenan untuk meliput latian bumerang saya ketika itu di lapangan rektorat Universitas Brawijaya. Postingan ini adalah postingan terbaru karena mungkin kata-kata pada postingan sebelumnya kurang berkenan.
Bak sahabat yang telah lama tidak bertemu dan tentunya ketika bertemu serasa menemukan oase di padang gurun yang tandus. Setelah ngobrol ngalor-ngidul, dia lalu bertanya kepada saya lagi sibuk apa ? saya lagi sibuk bikin dan maen bumerang. Memang bisa mbalik ? bisa dunk, jawab saya. Mungkin karena kurang percaya saya ajak langsung saja ke lapangan dan melihat sendiri bahwa bumerang bisa kembali hehe.
Bumerang yang saya gunakan ketika itu adalah bumerang yang memiliki akurasi bagus, tidak mudah patah dan tentunya bisa di tunning (diatur sesuai keinginan). Ya benar "eagle" bumerang adalah bumerang yang cocok untuk semua kriteria itu. Selain bahannya terbuat dari salah satu jenis plastik (polymer) dengan warna hijau daun bumerang ini dapat melesar indah di atas rumput lapangan rektorat Universitas Brawijaya. Ini ane kasih liat pidionya
Hikmah yang bisa saya tangkap dalam saat itu yaitu bahwa ketika kita
terlalu asyik akan sesuatu hal (dalam kesempatan kali yaitu bermain
bumerang) kita seakan lupa akan apa yang ada disekitar kita. Bahkan
suara teman kita tidak kita dengar. Seakan dunia itu hanya seluas
lapangan tempat kita berpijak bermain bumerang hehe. Inilah yang saya
alami waktu itu.
No comments:
Post a Comment
"Terima kasih sudah membaca blog ini, silahkan tinggalkan komentar"